Seorang taipan teknologi China menyangkal bahwa kerugian perjudian sembilan digitnya di kasino Imperial Pacific Saipan adalah penyebab kebangkrutan pembuat ponsel pintar Gionee.
Akhir pekan lalu, outlet media bisnis China Securities Times menerbitkan wawancara dengan ketua/CEO Gionee Liu Lirong di mana dia membantah laporan bahwa dia telah kehilangan hingga RMB10b (US$1,44b) perjudian di kasino Imperial Pacific Resort di pulau Saipan.
Gionee, yang memegang 6% dari pasar smartphone China, berada di ambang kebangkrutan, dengan sekitar RMB17b utang di neraca. Pemasok telah memutuskan perusahaan setelah beberapa bulan tidak membayar, membuat masa depan perusahaan sangat diragukan.
Pada bulan Januari, sebuah pengadilan di kota Dongguan, China, memerintahkan pembekuan dua tahun atas 41% saham Liu di Gionee, yang dilaporkan berdasarkan meningkatnya kesadaran akan hutang perjudian eksekutif yang meningkat.
Liu mengatakan desas-desus tentang hutang judinya sangat dibesar-besarkan, dengan mengatakan “bagaimana mungkin saya kehilangan” jumlah RMB10b yang dilaporkan. Liu menambahkan bahwa jika rumor itu benar, saham Imperial Pacific International yang terdaftar di Hong Kong “seharusnya melonjak” bukannya turun setengahnya sejak awal tahun.
Liu memang mengakui bahwa dia telah kehilangan “sedikit lebih dari RMB1b” ($ 144m) dari aktivitas perjudiannya. Tetapi Liu mengatakan bahwa para penyebar rumor mengacaukan hutang perusahaan Gionee dengan pinjaman pribadi yang dia ambil selama bertahun-tahun, dan bahwa perusahaan telah mengalami kerugian finansial yang sepenuhnya independen selama lima tahun terakhir.
Tidak disebutkan berapa banyak kerugian perjudian $144m yang diakui Liu sebenarnya telah dikumpulkan oleh IPI. Sampai baru-baru ini, operator kasino terkenal menghindari penggunaan perantara junket pihak ketiga untuk mengikat para pemain besar, sebuah strategi yang memungkinkan perusahaan untuk mengklaim bagian yang lebih besar dari kerugian perjudian VIP, tetapi juga menyebabkan perusahaan menghapus $733m dalam hutang judi VIP yang buruk hanya dalam paruh pertama tahun 2018 (di atas setengah miliar hutang buruk yang dihapuskan IPI pada tahun 2017).
Dengan pengecualian lotere yang dikelola negara, China tidak mengizinkan perjudian di daratan, dan dengan demikian pengadilannya tidak mengakui utang perjudian sebagai hal yang dapat ditegakkan secara hukum. IPI kadang-kadang mencoba untuk melakukan tindakan hukum terhadap para pecundang VIP yang tinggal di yurisdiksi hukum yang lebih memahami, tetapi apakah IPI memiliki klaim untuk melawan – atau peluang untuk mengumpulkan dari – Tuan Liu masih belum pasti.
IPI baru-baru ini membuka kembali kasinonya setelah penutupan sementara setelah Topan Yutu, yang merusak bandara internasional pulau itu dan memutus pasokan kasino VIP internasional. IPI telah berjuang untuk melawan narasi publik bahwa kasino berada dalam lubang keuangan yang dalam karena berjuang untuk memenuhi tenggat waktu untuk menyelesaikan propertinya yang masih belum selesai.
